Saturday, November 24, 2018

The Development of Management Model Program of Smart Productivity Teacher Partnership with Business World and Industrial World (DUDI)

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memformulasi model manajeman program dan model manajeman kemitraan guru produktif SMK dengan DUDI; (2) mengevaluasi kinerja model; (3) menguji efeketivitas model manajemen kemitraan desentralisasi kolegial dan sentralisasi formal.
Penelitian ini menggunakan metode R & D dengan prosedur (1) pengumpulan data dan informasi; (2) perancangan produk; (3) validasi rancangan; (3) uji coba; (5) implementasi dan; (6) diseminasiSubjek coba model manajemen kemitraan adalah 60 guru SMK peserta program kemitraan dari 4 kompetensi keahlian.Subjek coba ditetapkan dengan teknik cluster random sampling.Data hasil implementasi program kemitraan diperoleh dari penilaian fasilitator yang kemudian dianalisis menggunakan One way Anova dan Scheffe.
Model manajemen program kemitraan guru produktif SMK dengan DUDI diformulasikan menggunakan 5 fungsi manajemen yaitu planing, organizing, implementing, monitoring, dan evaluating (POIME). Manajemen kemitraan guru produktif SMK dengan DUDI diformulasikan dalam dua model yaitu desentralisasi kolegial dan sentralisasi formal. Kemitraan dilakukan dengan pola on the job trainingKinerja model manajemen kemitraan desentralisasi kolegial dinyatakan lebih praktis efisien dan efektif sedangkan model sentralisasi formal lebih unggul dalam produk dan pelayanan. Hasil analisis varians memperoleh F 102,51 dan sig 0,00 < 0,05. Uji lanjut anava scheffe menunjukkan tidak ada beda hasil dua kelompok guru yang menerapkan model sentralisasi formal.

Menjaga Kualitas SMK

Menjaga Kualitas SMK 

Beberapa tahun terakhir banyak perdebatan masalah pengangguran menengah menyumbang terbanyak adalah lulusan SMK, menurut data BPS tahun 2018 pengangguran terbuka saat ini adalah sebesar 7,04 juta orang lulusan smk merupakan penyumbang terbanyak pada angka pengangguran tersebut yaitu 1,6jt atau 11,41%.

Saya mencermati bahwa hasrat pendirian SMK bukan berdasarkan kebutuhan industri tetapi karena bisnis belaka ataupun memanfaatkan dana-dana bantuan pemerintah dan atau pemmanfaatkan momen program pemerintah yaitu revitalisasi smk.

Pendirian SMK di daerah-daerah tidak terkendali sejalan dgn himbauan pemerintah yaitu mempersiapkan generasi menengah yg terampil agar dapat bersaing di pasar global, sehingga untuk mengejar angka partisipasi kasar lulusan smk tanpa memikirkan kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri atau keunggulan produk kearifan lokal (wiraswasta)
mempersiapkan lulusan SMK yang  sesuai dengan kebutuhan industri sangatlah penting, sebagai contoh  lulusan SMK setiap tahunnya hampir limaratus ribu  orang sedangkan kebutuhan tenaga kerja menengah tidak sebanyak itu diperkirakan setahun hanya seratus ribu lowongan kerja setahunnya (kebutuhan dan lulusan tidak seimbang) Ekosistem ini hrs diperhatikan agar lulusan SMK selaras dengan kebutuhan tenaga dunia industri dan atau alternatifnya mengembangkan wirausaha kearifan lokal daerah tersebut.

Saya mencoba menyumbangkan alternatif pemikiran bahwa lulusan SMK yang selama ini dialami di Indonesia adalah bekerjamelanjutkan dan wiraswasta  disingkat BMW. Saya menyarankan bahwa lulusan SMK tidak boleh langsung melanjutkan ke perguruan tinggi, mereka harus bekerja di Industri ataupun berwiraswasta dan apabila ingin melanjutkan harus menunggu selama dua tahun atau lebih (disesuaikan kebutuhan),  dan diberi peluang melanjutkan ke perguruan tinggi apabila telah memiliki pengalaman kerja di induatri atau berwiraswasta dengan dinyatakan dengan surat keterangan. 

Apabila tidak memiliki pengalaman belerja atau berwirausaha mereka tidak dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi, pemikiran ini untuk menjaga agar SMK bukan pilihan kedua atau yang lebih beken menjadi pilihan alternatif ataupun pilihan terakhir. Semangat ini untuk merubah pemikiran masyarakat, apabila tidak dapat SMU anak didaftarkan ke SMK saja dan hanya sebagai batu loncatan untuk meanjutkan ke perguruan tinggi, saya yakin apabila masyarakat disadarkan dengan pemikiran tersebut diatas yaitu lulusan SMK adalah benar-benar dipersiap untuk bekerja atau berwiraswasta.

Pemikiran  ini menurut saya begitu penting untuk mengurangi pengangguran terbuka pada lulusan smk, penulis menduga lulusan SMK yang melanjutkan ke perguruan tinggi masuk dalam hitungan pengangguran data BPS tersebut,

Siswa yang merencanakan melanjutkan ke perguruan tinggi disarankan untuk masuk ke SMU saja.

SMK Wajib Kerja...
SMK Wajib Wirausaha....

Monday, November 19, 2018

Romi Siswanto Hamzah Blog

Blog ini merupakan tempat berbagi informasi buat sahabat-sahabat guru, masyarakat umum yang memerlukan informasi tentang pendidikan atau informasi umum.

Tujuan Saya membuat blog ini adalah tempat berbagi buat teman-teman, apabila informasi atau cerita yang saya kemukakan menjadi buah inspirasi buat teman-teman sekalian.

Saya mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang pas apabila saya nantinya mengemukaan sesuatu yang kurang pas di hati teman-teman sekalian

Salam Sehat
Salam Semangat

Romi Siswanto Hamzah

Petunjuk Teknik Pendaftaran Webinar Seri Guru Belajar GTK Dikdas

Petunjuk Teknis Pendaftaran Webinar Seri Guru Belajar Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru d...